Tidak lama setelah pengumuman resminya melalui bocoran majalah Weekly Jump, kini Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Hinokami Chronicles 2 telah resmi dipamerkan. Gamenya akan hadir sebagai lanjutan seri arena fighter garapan developer CyberConnect2 dengan konten yang siap mencakup arc Entertainment District, Swordsmith Village dan Hashira Training.
Dari trailer yang dipamerkan sepertinya sebagian besar atau semua Hashira akan tersedia sebagai karakter playable. Dengan ini kita juga bisa mendapat gambaran akan roster gamenya nanti, belum lagi dengan adanya tambahan dari beberapa demon, karakter DLC, atau roster bawaan yang sudah tersedia dari seri pertamanya. Daripada penasaran, kamu bisa cek langsung penampakan keren gamenya lewat trailer dalam versi bahasa Inggris dan Jepang di bawah ini:
Selebihnya sudah ada konfirmasi kalau game ini akan direncanakan rilis pada 2025 mendatang untuk PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series, Nintendo Switch dan PC. Belum ada jadwal spesifik jadi jangan kaget semisal rilis gamenya ternyata masih lumayan lama dari sekarang. Nantinya kamu bisa pantau segala perkembangan terupdate mengenai game ini lewat website resmi mereka DI SINI.
Selain itu sempat ada konfirmasi juga kalau gamenya akan bisa dimainkan lebih dulu melalui ajang Jump Festa 2025 yang siap diadakan pada 21 sampai 22 Desember mendatang di Makuhari Messe, Jepang. Jika penasaran dengan game originalnya, Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – Hinokami Chronicles tersedia di PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series, Nintendo Switch, dan PC via Steam. Jika penasaran dengan kualitas gamenya, kebetulan kami sudah merangkum review lengkapnya yang bisa kamu simak DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
Hi guys, kami akhirnya sudah punya akun Twitter dan YouTube resmi! Langsung saja follow:
Tidak lama setelah pengumuman resminya melalui bocoran majalah Weekly Jump, kini Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – The Hinokami Chronicles 2 telah resmi dipamerkan. Gamenya akan hadir sebagai lanjutan seri arena fighter garapan developer CyberConnect2 dengan konten yang siap mencakup arc Entertainment District, Swordsmith Village dan Hashira Training.
Dari trailer yang dipamerkan sepertinya sebagian besar atau semua Hashira akan tersedia sebagai karakter playable. Dengan ini kita juga bisa mendapat gambaran akan roster gamenya nanti, belum lagi dengan adanya tambahan dari beberapa demon, karakter DLC, atau roster bawaan yang sudah tersedia dari seri pertamanya. Daripada penasaran, kamu bisa cek langsung penampakan keren gamenya lewat trailer dalam versi bahasa Inggris dan Jepang di bawah ini:
Selebihnya sudah ada konfirmasi kalau game ini akan direncanakan rilis pada 2025 mendatang untuk PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series, Nintendo Switch dan PC. Belum ada jadwal spesifik jadi jangan kaget semisal rilis gamenya ternyata masih lumayan lama dari sekarang. Nantinya kamu bisa pantau segala perkembangan terupdate mengenai game ini lewat website resmi mereka DI SINI.
Selain itu sempat ada konfirmasi juga kalau gamenya akan bisa dimainkan lebih dulu melalui ajang Jump Festa 2025 yang siap diadakan pada 21 sampai 22 Desember mendatang di Makuhari Messe, Jepang. Jika penasaran dengan game originalnya, Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba – Hinokami Chronicles tersedia di PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series, Nintendo Switch, dan PC via Steam. Jika penasaran dengan kualitas gamenya, kebetulan kami sudah merangkum review lengkapnya yang bisa kamu simak DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
Hi guys, kami akhirnya sudah punya akun Twitter dan YouTube resmi! Langsung saja follow:
Strikerz Inc. akhirnya merilis UFL, game sepak bola free-to-play, untuk PS5 dan Xbox Series. Game ini hadir untuk memberikan persaingan baru di dunia game sepak bola, menantang dominasi EA Sports FC dari EA dan eFootball dari KONAMI yang sudah lama menguasai pasar. Setelah peluncuran yang sukses, Eugene Nashilov, CEO Strikerz Inc., memastikan kalau versi mobile dari UFL juga sedang digarap.
Lewat wawancaranya, Nashilov mengungkap kalau mereka nggak cuma berhenti di konsol. Tim khusus sedang bekerja untuk mengembangkan UFL versi mobile, sekaligus versi PC yang rencananya akan dirilis tahun depan.
UFL punya pendekatan yang beda dari kebanyakan game sepak bola lainnya. Mereka mengusung konsep “fair-to-play,” di mana kemenangan pemain nggak ditentukan dari seberapa besar uang yang mereka habiskan untuk beli item dalam game. Menurut Strikerz Inc., keberhasilan pemain murni bakal bergantung pada skill, pengalaman, dan strategi mereka.
Di UFL, kamu bakal mulai dengan bikin klub impianmu sendiri. Mirip dengan sistem di eFootball atau mode FUT dari EA Sports FC, kamu bisa pilih formasi awal, kapten, dan skuad pertamamu. Seiring waktu, kamu bakal mainin banyak pertandingan untuk upgrade tim dan menyesuaikan taktik sesuai gaya bermainmu.
Setiap kali kamu menang di pertandingan ranked, kamu bakal dapet mata uang in-game buat beli pemain baru atau upgrade pemain yang udah ada. Fokus utama game ini adalah skill dan strategi PvP. Jadi, siapa yang jago main dan punya taktik matang, dialah yang bakal menang.
Game sepak bola di platform mobile kayak FC Mobile, eFootball, dan Dream League Soccer udah lama jadi favorit gamer. Belum lagi game manajemen seperti Football Manager atau Top Eleven yang juga laris di download oleh para fans sepak bola. Dengan rencana rilis UFL Mobile, kita bakal lihat apakah game ini bisa mencuri perhatian di pasar yang udah penuh kompetisi.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
Hi guys, kami akhirnya sudah punya akun Twitter dan YouTube resmi! Langsung saja follow:
Mendekati dua tahun sejak rilisnya Atomic Heart, game debutan developer Mundfish lewat kerjasamanya dengan publisher 4Divinity masih terus aktif mendapat dukungan. Ini terutama karena komitmen mereka dalam merilis beragam konten menarik lewat Atomic Pass, yang akhirnya juga baru saja mengumumkan DLC besar ketiga yaitu Enchantment Under the Sea. Pengumumannya dibarengi dengan trailer gameplay dengan fokus pada beragam konten terbaru yang bisa segera dinikmati fans pada 28 Januari 2025 mendatang.
DLC kali ini memang akan kembali membawa fans dalam keseruan gameplay shooter menantang yang disukai fans dari rilis original Atomic Hearts, di mana kesadaran dari Twin akan ikut menemani pemain sembari memberi akses ke banyak persenjataan baru yang unik. Para pemain nantinya akan dibawa dalam petualangan baru menyusuri Neptune Research Center demi memecahkan misteri yang ada dan menemukan cara menyelematkan umat manusia dari masa depan kelam akan invasi robot.
Beberapa karakter kunci akan kembali muncul di sepanjang cerita, dan para pemain juga akan dibawa dalam ekspedisi menyusuri Facility 3826 dengan kondisi yang sudah semakin porak poranda dibanding dulu. Tidak hanya porsi campaign baru dengan progress cerita penting, konten utama lain dari DLC ini sudah pasti ada di persenjataannya. Total akan ada dua senjata baru yaitu gergaji mesin dengan modifikasi spesial Thunderclap dan shotgun double-barrel dengan damage serta sebaran peluru maksimal KM-4 Kuzmich. Tidak ketinggalan nantinya ada juga dua tambahan skill khusus untuk Polymer Glove sang karakter utama yang semakin membuatnya tangguh untuk beradaptasi di berbagai situasi combat.
Jika tertarik dengan gamenya, Atomic Heart sendiri sudah tersedia di PlayStation 5, PlayStation 4, Xbox One, Xbox Series X|S, dan PC. Kamu bisa cek detail lengkap dan pantau perkembangan terupdate mengenai gamenya DI SINI. Selain itu kami kebetulan sempat merangkum review lengkap bagi kamu yang penasaran dengan kualitasnya DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
Hi guys, kami akhirnya sudah punya akun Twitter dan YouTube resmi! Langsung saja follow:
Marvel Rivals baru aja selesai melewati akhir pekan peluncurannya, dan kayaknya NetEase bisa tidur nyenyak karena performanya yang gila-gilaan. Di Steam aja, game ini berhasil mencatat lebih dari 480.000 pemain yang online bareng. Hampir setengah juta, bro, dan itu cuma dari satu platform!
Belum lagi kalau dihitung pemain di PS5 dan Xbox Series, pasti angkanya jauh lebih gede. Buat game hero shooter yang baru aja debut, ini udah jadi start yang keren banget, apalagi di genre yang sebenarnya udah rame banget saingannya, dan tidak jarang yang berujung pada kegagalan di awal.
Yang bikin makin gokil, jumlah pemain bersamaan ini terus naik bahkan saat artikel ini ditulis. Angkanya sekarang udah di 480.990 pemain, menurut data dari SteamDB. Ini jauh lebih tinggi dari rekor sebelumnya di hari pertama peluncuran, yaitu 444.286 pemain—dan itu aja udah 6 kali lipat lebih besar dari Overwatch 2 waktu rilis, sebuah pencapaian yang menurut kami cukup fantastis.
Nggak cuma soal angka, pemain juga kayaknya puas sama game ini. Sampai sekarang, Marvel Rivals dapet ulasan “mostly positive” di Steam. Banyak yang seneng ada hero shooter baru buat dicoba, apalagi game ini free-to-play. Jadi, buat yang masih ragu, nggak perlu bayar buat nyobain.
Tapi ya, tantangan sebenernya masih di depan. Bisakah game ini jaga pemainnya tetap setia dalam jangka panjang? Jangan sampai malah bikin update yang bikin ribut kayak yang terjadi sama Helldivers 2 sepanjang 2024. Kita tunggu aja gimana nasib Marvel Rivals setelah musim pertamanya ini.
Marvel Rivals sudah bisa dimainkan untuk untuk PlayStation 5, Xbox Series, dan PC melalui Steam serta Epic Games Store. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
Hi guys, kami akhirnya sudah punya akun Twitter dan YouTube resmi! Langsung saja follow:
Menjelang akhir pekan kemarin HoYoverse telah kembali mengadakan Special Program edisi Zenless Zone Zero yang akan kedatangan update 1.4 – A Storm of Falling Stars. Jalan cerita utama gamenya akan mendapat progress penting sebagai penutup chapter akhir tahun, yang apalagi semakin diramaikan dengan hadirnya Hoshimi Miyabi dan Asaba Harumasa dari Special Operations Section 6 sebagai karakter playable. Khusus untuk update ini pihak developer ikut menjanjikan lebih banyaknya porsi combat intens serta eksplorasi imersif sebagai pengganti mode labirin.
Ada banyak optimalisasi yang siap dibawa update 1.4 demi memberi pengalaman bermain terutama sensasi combat lebih mulus. Pertama adalah rework stage combat dari Prolog hingga Cerita Utama Chapter 3 telah ditambahkan ke sistem HDD. Pada porsi cerita utama di update barunya nanti, mode labirin akan digantikan dengan stage yang berfokus pada combat, sehingga para pemain bisa langsung bertarung di dalam Hollow dan mengandalkan Eous untuk menjelajahinya.
Selain itu, semua Agen yang sudah pernah direkrut bisa dikendalikan, dan bagaimana pemain juga bisa berjalan bersama Agen di New Eridu lewat Quality Time Mode. Saat berada dalam combat, Decibel tidak lagi dibagi untuk semua anggota tim saat Agen menggunakan Ultimate, jadi sekarang semua anggota tim bisa melancarkan Ultimate yang keren berturut-turut. Dalam update barunya ini juga akan hadir fitur Quick Sweep dalam Shiyu Defense dan optimalisasi lainnya untuk mempercepat progres game dan upgrade karakter.
Dalam Chapter sebelumnya ledakan yang direncanakan dengan cermat oleh Vision Corporation telah menjerumuskan para Proxy ke dalam konspirasi yang berhubungan dengan Sacrifice. Lewat Chapter yang akan rilis nanti, teman lama yaitu Perlman akhirnya kembali sadar, sehingga kita akhirnya bisa mengungkapkan kebenaran yang tersembunyi di balik Sacrifice, serta mengulik lebih dalam rahasia masa lalu Belle dan Wise. Pada saat bersamaan, New Eridu Public Security sedang dalam masa pemilihan ketua. Ketika kebenaran mulai terungkap maka di saat itu krisis baru mulai melanda. Para Proxy akan bergabung dengan Section 6 untuk menjelajahi Port Elpis yang tak diketahui, dan seluruh misteri akan terungkap di puncak ceritanya.
Dua anggota tangguh dari Hollow Special Operations Section 6 akan hadir bersama dengan Bangboo Tier-S, Agent Gulliver. Hoshimi Miyabi yang merupakan Void Hunter termuda akan menunjukkan kemampuannya menggunakan Ethereal-Slaying Katana”Tailless” miliknya. Sebagai Agen Frost dengan spesialisasi Anomaly, Miyabi bisa menyelimuti musuh dalam Icefire, dan mengakumulasi Frost Anomaly Buildup untuk memicu efek khusus. Dia bisa bergerak dengan cepat, melancarkan Slash, mengakumulasi Fallen Frost, dan melancarkan serangan ke depan yang kuat dengan pedangnya untuk memberi Frost DMG yang mematikan, sebelum menyarungkan pedangnya kembali dengan elegan.
Selain ilmu pedang Miyabi yang elegan dan memesona, video animasi original spesial Asaba Harumasa akan mengungkap rahasia masa lalunya. Agen dengan Atribut Electric ini bisa mengganti antara busur dan pedang, menandai target, dan melancarkan serangan tak terduga melalui Electro Quiver yang aktif. Kabar baiknya para pemain yang mencapai Inter-Knot Lv. 8 bisa mendapatkan Asaba Harumasa secara gratis setelah rilisnya update nanti.
Selain itu gameplay pertarungan baru Hollow Zero: Shadows Lost dan operasi musiman Deadly Assault juga akan segera dirilis. Para pemain akan dilengkapi dengan dukungan dan perlengkapan yang lebih kuat, seperti senjata, skill Bangboo Assist, dan Resonium untuk melakukan pertarungan sengit di Lost Void. Selain itu, Reverb Arena yang baru terbuka akan mengadakan berbagai event untuk menunjukkan atmosfernya yang dinamik, termasuk gameplay Bangboo dengan tema tower defense.
Update 1.4 untuk Zenless Zone Zero rencananya akan segera rilis pada 18 Desember mendatang. Kabar baiknya lewat rilis update ini para pemain bisa ikut mengakses versi upgrade di PlayStation 5 Pro yang mendapat beragam perombakan, lebih spesifiknya pada sisi teknis seperti performa dan visual yang lebih memukau dengan dukungan Ray Tracing. Gamenya sendiri saat ini sudah bisa dimainkan untuk PlayStation 5, Android, iOS, dan PC. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI untuk mendapat beragam informasi lebih lanjut mengenai gamenya.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
Hi guys, kami akhirnya sudah punya akun Twitter dan YouTube resmi! Langsung saja follow:
Antisipasi dalam menyambut The Hundred Line: Last Defense Academy sebagai proyek terbaru Kazutaka Kodaka sudah terasa semakin menguat, apalagi setelah adanya konfirmasi mengenai jadwal rilis yang ternyata akan serempak untuk semua wilayah di 24 April 2025. Khusus untuk pemasarannya secara global akan melibatkan peran XSEED Games yang memang punya pengalaman dalam proses lokalisasi game dengan script cerita padat, contohnya seperti beberapa seri Trails dari Falcom.
Tapi apa yang tentunya membuat para fans sangat mengantisipasi proyek ini adalah bagaimana Kodaka ikut dibantu oleh Kotaro Uchikoshi (Zero Escape, AI: The Somnium Files), yang mana dia punya spesialisasi dalam meracik game dengan konsep cerita bercabang dan punya banyak ending. Ini tentu bisa mendorong potensi dari karya baru Kodaka, sesuatu yang belum sempat bisa dia realisasikan di masa lalu lewat seri Danganronpa yang cenderung selalu bergerak dalam alur linear. Sebagai informasi tambahan juga, paket penjualan gamenya sudah ikut diumuman termasuk versi Limited Edition khusus untuk Nintendo Switch yang membawa beragam goodies eksklusif.
Lebih dalam mengenai konsep gamenya, ini adalah SRPG dengan fokus cerita bertahan hidup yang ekstrim. Dalam gamenya sendiri kamu akan berperan sebagai remaja bernama Takumi Sumino yang pada suatu hari harus menjalani kehidupan baru di Last Defense Academy bersama 14 murid sekolah lain. Tugas mereka adalah menjaga sekolah aman dari bahaya yang datang dari dunia luar selama 100 hari penuh. Sebuah tugas yang sangat menantang tentunya, dan sepanjang waktu tersebut akan ada begitu banyak drama hingga mengarah ke kematian karakter seperti yang dibahas tadi.
Jadi seperti informasi di atas, The Hundred Line: Last Defense Academy rencananya akan rilis untuk Nintendo Switch dan PC pada 24 April 2025 yang ternyata memang akan mencakup semua wilayah langsung. Ragam informasi terupdate mengenai gamenya bisa terus kamu pantau lewat website resmi mereka DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
Hi guys, kami akhirnya sudah punya akun Twitter dan YouTube resmi! Langsung saja follow:
Jika sudah membahas soal jajaran karakter game paling ikonik, Mai Shiranui sudah pasti termasuk dalam list tersebut. Heroine game fighting terpopuler dari SNK ini masih punya relevansi yang sangat kuat hingga sekarang, bahkan Capcom sampai ikut menggaet kolaborasi dengan seri Fatal Fury untuk membawa beberapa karakternya ke Street Fighter 6. Tentu saja Mai termasuk salah satunya, dan beberapa saat lalu kita akhirnya telah diberi intipan pada wujud karakternya lewat trailer baru.
Karena hanya sebatas teaser, untuk sementara kita belum diperlihatkan pada aksi gameplay, tapi trailer ini lumayan memberi banyak detail pada kualitas model 3D Mai yang digarap dengan cukup baik. Banyak fans memuji akurasi detail mulai dari kostum, proporsi tubuh, hingga wajahnya yang lumayan rupawan saat diadaptasi ke dalam style Street Fighter 6.
Mai sendiri rencananya akan rilis sebagai DLC karakter terbaru pada awal 2025 mendatang, sedangkan untuk karakter lain dari serinya yang sempat ditambahkan lebih dulu yaitu Terry Bogard kini sudah tersedia di gamenya sejak September lalu. Rilis DLC karakter seperti ini biasanya juga akan dibarengi dengan beberapa konten tambahan lain, contohnya seperti kostum spesial hingga stage yang sepertinya juga akan berlaku untuk Mai.
Kika tertarik dengan gamenya, Street Fighter 6 sendiri bisa kamu mainkan di PlayStation 5, PlayStation 4, Xbox Series, dan PC melalui Steam. Kamu bisa kunjungi website resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut. Sementara bagi yang penasaran dengan kualitas bawaan gamenya, kami sempat merangkum review lengkapnya yang bisa kamu simak DI SINI.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
Hi guys, kami akhirnya sudah punya akun Twitter dan YouTube resmi! Langsung saja follow:
Setelah sekian lama ditunggu, akhirnya Indiana Jones and the Great Circle hadir untuk memuaskan rasa kangen para fans. Dibuat oleh MachineGames dan dipublikasikan Bethesda Softworks, game ini mencoba menghidupkan lagi semangat petualangan khas filmnya sambil tetap menawarkan pengalaman baru yang seru.
Tapi, apakah game ini benar-benar bisa memenuhi ekspektasi tinggi? Yuk, kita bahas mulai dari cerita, gameplay, visual, sampai kesan keseluruhannya. Kebetulan kami mendapatkan untuk nyobain dan review Indiana Jones and the Great Circle. Mari simak artikelnya!
Dasar Cerita Khas Indiana Jones
Ceritanya berlatar tahun 1937, pas di tengah-tengah timeline antara Raiders of the Lost Ark dan The Last Crusade. Kali ini, Indy diceritakan harus mengejar pencuri yang mengambil “mumi kucing” super langka dari museum tempatnya bekerja. Petualangan pun dimulai dari Vatikan, lanjut ke piramida Mesir, sampai hutan Thailand, untuk mengungkap misteri “Lingkaran Agung.”
Selain nyari artefak yang dicuri, Indy juga harus berhadapan dengan geng arkeolog Nazi yang jelas-jelas bikin masalah. Nuansa cerita yang penuh sejarah dan mitologi bikin petualangan ini terasa banget seperti versi interaktif dari filmnya. Desain lokasinya juara banget. Kamu bakal ngerasain atmosfer seram di katakomba Vatikan, keanggunan makam kuno di Mesir, sampai keindahan liar hutan Thailand. Setiap tempat terasa autentik dan detail banget.
Mode first-person bikin kamu seolah beneran jadi Indy. Bayangin kamu nyenterin obor sambil nyusurin makam kuno atau ngeliat jebakan maut di depan mata. Walaupun eksplorasi nggak sepenuhnya bebas—misalnya kamu nggak bisa sembarangan keluar dari area tertentu kayak padang pasir—tapi tetap ada banyak hal seru untuk dijelajahi, termasuk side quest dan teka-teki tersembunyi.
Gameplay yang Intens
Perspektif first-person bikin pengalaman main jadi lebih imersif. Pemain bisa lihat langsung dari mata Indiana, entah itu saat terpukau sama reruntuhan kuno atau pas lagi nyempil di lorong-lorong sempit yang bikin deg-degan. Perspektif ini juga bikin momen ketegangan lebih terasa, kayak pas ketemu musuh atau hampir kena jebakan maut.
Combatnya dibagi jadi dua: jarak dekat dan jarak jauh, dengan banyak pilihan alat dan senjata. Kamu bisa pakai senjata seadanya kayak sekop, gitar, sampai pengusir lalat, tapi semuanya ada batas durability. Kalau nggak ada senjata, tinju andalan Indiana selalu jadi opsi. Buat jarak jauh, ada senjata api kayak revolver khasnya, tapi peluru terbatas, jadi mesti pinter-pinter pakai.
Stealth sering jadi pilihan paling aman. Kalau musuh sampai sadar, bisa-bisa mereka panggil bala bantuan, bikin keadaan makin susah. Cambuk ikonik Indiana nggak cuma buat gaya, tapi juga serbaguna. Bisa dipakai buat ngelawan musuh, ngejatuhin mereka, nyalain mekanisme, atau buat ayunan melintasi jurang yang berbahaya.
Teka-Teki Jadi Daya Tarik Utama
Teka-tekinya keren banget dan jadi salah satu daya tarik utama game ini. Ada yang bikin kamu mikir keras kayak menerjemahkan skrip kuno, ada juga yang lebih ke gaya mekanis kayak mengaktifkan alat tertentu. Pokoknya nggak bakal bosen deh.
Fitur Adventure Camera juga menambah keseruan. Kamu bisa foto-foto artefak atau momen penting, yang nantinya bisa ditukar jadi poin petualangan buat buka skill baru. Ada tiga kategori skill yang bisa dipilih: Survival buat ningkatin health, Fitness buat stamina, atau Brawling buat jadi lebih jago berantem.
Visual yang Kurang Greget
Dari sisi visual, lingkungan gamenya benar-benar memukau. Kamu bakal ngerasa seperti beneran menjelajah tempat-tempat bersejarah. Tapi, model karakternya agak kurang greget. Indy sendiri terlihat mirip banget sama Harrison Ford, tapi karakter pendukung sering keliatan kaku, apalagi pas ekspresi wajahnya nggak nyambung sama dialog.
Musiknya digarap oleh Gordy Haab yang terinspirasi dari komposer legendaris John Williams. Hasilnya? Musik yang epik dan pas banget buat momen-momen heroik kayak saat kamu berayun dengan cambuk. Efek suara, mulai dari suara cambuk sampai derak mekanisme kuno, juga bikin pengalaman main makin imersif.
Kesimpulan
Game ini jago banget bikin narasi yang bener-bener ngena, bikin pemain ngerasa kayak lagi ada di cerita Indiana Jones yang nyambung banget sama semesta filmnya. Gabungan antara cerita ala film dan mekanik gameplay-nya terasa solid, saling melengkapi satu sama lain. Puzzle-puzzle yang ada juga jadi salah satu daya tarik utamanya, dengan tantangan yang kreatif dan punya tingkat kesulitan beragam. Mau solusi yang simpel atau puzzle yang lebih ribet tanpa petunjuk, rasa puas setelah berhasil nyelesain pasti kerasa banget.
Eksplorasi di game ini juga seru abis, berkat desain lingkungan yang detail banget. Pemain bakal diajak jalan-jalan ke tempat ikonik kayak katakomba di Vatikan atau makam kuno di Mesir. Tiap lokasi punya vibe visual yang unik, bikin eksplorasi jadi pengalaman yang nggak ngebosenin. Ditambah lagi, side quest-nya punya keseimbangan antara usaha dan reward, jadi bikin penasaran buat eksplor lebih jauh tanpa kerasa berat atau nggak worth it.
Sayangnya, game ini juga punya kekurangan. Salah satu masalah yang paling mengganggu adalah bug inventory yang muncul berulang kali. Kadang bug ini bikin pemain nggak bisa akses item yang dibutuhin, ngerusak alur gameplay. Bahkan, di beberapa kasus ekstrem, pemain terpaksa reload save sebelumnya, yang jelas ngilangin immersion dan momentum.
Animasi karakter, terutama NPC pendukung, juga kurang mulus. Walaupun tampilan Indiana yang mirip Harrison Ford patut diacungi jempol, karakter lain malah kelihatan kaku dan ekspresi wajahnya aneh. Ini paling kelihatan di karakter penting kayak Voss, yang ekspresinya nggak nyambung sama emosi di momen-momen krusial, bikin pemain jadi agak keluar dari vibe ceritanya.
Indiana Jones and the Great Circle cocok banget buat fans filmnya, pecinta petualangan, atau penggemar puzzle. Game ini berhasil ngeblend gameplay naratif dengan momen-momen sinematik yang epik, bikin betah baik pemain kasual maupun veteran genre ini.
Walau punya kekurangan di desain karakter dan masalah teknis, kekuatan utamanya jauh lebih dominan. Buat yang nyari petualangan seru penuh misteri dan nostalgia, game ini wajib banget dicoba.
Indiana Jones and the Great Circle akan dirilis pada 9 Desember 2024 untuk PlayStation 5, Xbox Series, dan juga PC. Kamu bisa kunjungi situs resminya DI SINI untuk berbagai informasi lebih lanjut.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
Hi guys, kami akhirnya sudah punya akun Twitter dan YouTube resmi! Langsung saja follow:
PlayStation Portal telah hadir sebagai produk terbaru Sony untuk para pengguna PS5 yang mencari perangkat game jarak jauh khusus. Diposisikan sebagai solusi untuk keluarga besar yang sering menggunakan TV bersama, Portal bertujuan untuk memberikan cara yang fleksibel untuk terus bermain game tanpa adanya banyak batasan sekaligus lebih santai.
Tapi sekarang pertanyaannya adalah apakah perangkat ini benar-benar bisa memenuhi tuntutan para gamer modern? Inilah yang akan kami bahas lebih mendalam pada review berikut dan apakah PlayStation Portal memang termasuk komponen krusial untuk dimiliki para user PlayStation 5.
Desain
Portal mewarisi desain yang sudah dikenal dan kesan ergonomis dari kontroler DualSense. Dengan bagian tengah yang diperpanjang menjadi layar 8-inch, ini memberi sensasi pegangan yang kohesif dan nyaman. Tata letak tombol sepenuhnya mencerminkan DualSense demi memastikan pengoperasian natural bagi pengguna PS5. Dengan berat sekitar 530 gram, perangkat ini memberikan keseimbangan antara cukup ringan untuk penggunaan dalam waktu lama dan cukup besar untuk menghindari sensasi tipis. Baik saat berbaring di tempat tidur atau bersantai di sofa, distribusi berat Portal memastikan pengalaman bermain game yang selalu nyaman.
Meskipun bobot perangkat ini sudah lumayan pas, tapi panjangnya cukup mempengaruhi aspek portabilitas. Tas berukuran standar sering kali tidak dapat menampungnya, sehingga memerlukan ransel yang lebih besar untuk transportasi. Selain itu layar yang terbuka seperti ini cukup rentan terhadap goresan, sehingga casing pelindung jadi aksesoris wajib bagi kalian yang sering bepergian.
Selain itu Portal ikut membawa fitur-fitur unggulan dari kontroler DualSense, termasuk haptic feedback dan adaptive trigger. Fungsi-fungsi ini menghadirkan pengalaman taktil yang imersif yang sebanding dengan bermain game secara langsung di PS5. Sensasi feedback juga bisa disesuaikan (Weak, Medium, Standard) sehingga menambah fleksibilitas dalam memenuhi berbagai preferensi pengguna.
Kualitas Visual Saat Memainkan Game
Portal memiliki layar LCD 8-inch dengan resolusi 1080p dan kecepatan refresh rate 60Hz. Sekilas spesifikasi ini mungkin tampak sederhana, mungkin tidak sesuai dengan harapan para gamer masa kini yang terbiasa dengan tampilan definisi tinggi. Namun penggunaan di dunia nyata pada akhirnya bisa memberi pengalaman yang sangat memuaskan.
Visual dari game-game yang kami mainkan terlihat tajam, warna-warnanya cerah, dan ragam adegan dinamis ditangani tanpa ghosting atau buram yang terlihat. Dibandingkan dengan menggunakan smartphone untuk Remote Play, layar Portal yang lebih besar secara signifikan meningkatkan imersi, menawarkan kejernihan yang superior dan sudut pandang yang lebih luas. Baik saat berdiri, duduk, atau berbaring, layar mempertahankan integritas visualnya, sehingga para penggunanya bermain dengan nyaman dari hampir semua posisi.
Meskipun tablet menawarkan layar yang lebih besar, namun Portal tetap membutuhkan kontroler terpisah dan terkadang semacam dudukan sehingga bisa membatasi kenyamanannya. Sebaliknya, desain all-in-one Portal mengintegrasikan layar dan kontrol dengan mulus, menjadikannya pilihan ideal untuk bermain game santai di sofa, tempat tidur, atau bahkan selama perjalanan.
Layar ini bekerja dengan baik di dalam ruangan dalam berbagai kondisi pencahayaan berkat pengaturan kecerahan yang bebas disesuaikan. Namun penggunaan di luar ruangan terhambat oleh pantulan yang sangat terasa pada layar, sehingga hampir Portal hampir tidak bisa kamu mainkan di bawah sinar matahari yang cerah. Karena itu Portal memang paling cocok untuk kebutuhan bermain di dalam ruangan.
Kebutuhan Koneksi dan Stabilitas
Proses setup Portal memerlukan pengaktifan Remote Play pada PS5. Tutorial yang terperinci menyederhanakan proses untuk pengguna baru, meskipun pemasangan awal mungkin akan memerlukan waktu. Setelah berhasil disambungkan dengan konsol utama, masalah koneksi sesekali bisa muncul yang sering kali perlu kami tangani dengan reboot perangkat.
Ketika stabilitas jaringan sudah sesuai kebutuhan, latensi hampir tidak terlihat untuk sebagian besar game yang kami mainkan. Untuk genre non-action seperti olahraga atau RPG turn-based, pengalaman bermain yang kami rasakan sudah sangat memuaskan. Hanya saja latency baru benar-benar terasa nyata pada game yang penuh aksi. Misalnya saja seperti di Black Myth Wukong, adanya jeda lumayan berdampak pada waktu yang tepat untuk blok serangan atau counter.
Menguji game co-op seperti It Takes Two lumayan memberi sorotan kuat pada performa Portal dalam pengalaman bermain secara bersama-sama. Setelah menghubungkan Portal ke PS5, pemain kedua bisa bergabung melalui akun tamu atau akun alternatif. Bahkan dalam pengaturan ini, perangkatnya masih bisa mempertahankan koneksi yang lancar tanpa banyak masalah.
Testing Kualitas Audio dan Ketahanan Baterai
Speaker internal Portal menghasilkan kualitas suara yang memadai untuk bermain game kasual. Volumenya cukup kencang, meskipun distorsi lumayan terasa pada tingkatantertinggi. Efek stereo semakin memperkuat imersi, tetapi kinerja audio secara keseluruhan sudah lumayan memuaskan. Perangkat ini mendukung headphone kabel 3.5mm dan juga memberikan kualitas suara yang sangat baik. Namun sangat disayangkan juga bagaimana perangkat ini tidak memiliki kompatibilitas Bluetooth tradisional dan hanya mendukung perangkat yang kompatibel dengan PlayStation Link seperti PULSE Explore dan PULSE Elite. Keterbatasan ini mungkin akan merepotkan kalian yang sudah terbiasa dengan headset Bluetooth standar.
Sementara untuk ketahanan baterainya sendiri, dalam kondisi normal (kecerahan 70%, volume 30%, dan jaringan yang stabil), Portal bisa dimainkan dari 4 hingga 4,5 jam secara terus menerus dengan beberapa game seperti FC25, Romancing Saga 2, Astro Bot, dan Zenless Zone Zero. Ini tentunya harus disesuaikan dengan ekspektasi untuk perangkat yang mendukung layar resolusi tinggi dan fitur kontroler canggih dari DualSense. Portal mampu mengisi daya secara efisien dengan charger 20W dan kurang lebih membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk mencapai kapasitas penuh dari 9%. Mulai dari 30% mengurangi waktu pengisian daya hingga sekitar 1 jam 40 menit, sehingga praktis untuk sebagian besar skenario penggunaan normal.
Kesimpulan
PlayStation Portal berhasil menjembatani kebutuhan akan pengalaman bermain praktis dan dengan performa memadai, terutama dalam menghadirkan kualitas visual yang tajam, skema kontrol yang terasa familiar, dan fungsionalitas tangguh dalam desain compact. Kejernihan layar dan integrasi fitur DualSense memastikan pengalaman bermain game yang terasa otentik dan imersif. Keseluruhan desain all-in-one dari perangkat ini membuatnya ideal untuk bermain game kasual di mana saja, terutama bagi pengguna PS5 yang menghadapi kesulitan saat harus berbagi layar TV di rumah.
Hanya saja ketergantungannya pada jaringan yang stabil merupakan keterbatasan besar, dan kurangnya dukungan Bluetooth standar mungkin bisa cukup merepotkan beberapa pengguna. Terlepas dari kekurangan ini, PlayStation Portal masih unggul dalam menawarkan fleksibilitas bagi para pemain PS5 yang ingin bermain game dalam berbagai pengaturan, menjadikannya pendamping berharga bagi mereka yang menghargai pengalaman inti PlayStation yang juga sempat terlibat aktif dalam pasar konsol handheld.
Pastikan untuk mengikuti perkembangan berita game lainnya di Gamerwk.
Hi guys, kami akhirnya sudah punya akun Twitter dan YouTube resmi! Langsung saja follow: